Bedah Buku: Novel Celestine Propechy & Tenth Insight Karya James Redfield

 On Monday, February 4, 2019  


Oleh: Allen Kristiyono

Sebelum kita masuk ke inti bedah buku novel Celestine Propechy  dan Tenth Insight, alangkah lebih baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang penulis buku ini. Novel tersebut ditulis oleh James Redfield. Saat James kuliah di jurusan sosial Universitas Auburn, dia juga mengalami ketertarikan untuk belajar Filosofi Timur seperti Tao dan Zen. Dapat gelar S2 di bidang konseling dan menjadi terapis untuk kasus pelecehan remaja, selama waktu ini ia tertarik untuk medalami Ilmu Pemberdayaan Diri, terutama di tentang intuisi dan fenomena fisika.

Novel Celestine Propechy ini awalnya adalah novel yang diterbitkan secara Independent, secara Self-Publishing. Laku keras dan akhirnya di terbitkan dalam 34 bahasa, termasuk Indonesia. Di Indonesia novelnya diberi judul Manuskrip Celestine & Wawasan Ke 10. Mungkin ada teman-teman dan sedulur yang sudah baca buku ini? Mungkin ada yang sudah dan ada juga yang belum membacanya.

Novel ini sarat tentang hidup berkesadaran. Sangat besar kaitannya karena sang penulis juga memiliki minat kepada filosofi dari timur. Namun, jangan mencari referensi keilmiahan atas novel ini, Anda pasti tidak akan menemukannya bahkan dibelakang halaman novel ini.

Novel ini tergolong unik. Dimana uniknya? Novel ini bercerita dari sudut pandang orang pertama. Anda yang membacanya adalah sang tokoh utama. Andalah tokoh utama dari petualangan dari novel ini.

Novel ini bercerita tentang manuskrip kuno yang ditemukan di kota Peru. Manuskrip yang konon di tuliskan oleh Paus Celestine, namun dilarang oleh pihak gereja. Anda sebagai tokoh utama akan diajak berpetualang untuk menemukan satu persatu wawasan yang ada di manuskrip tersebut di Peru.

Saya tidak akan membedah kisah aksi seru dari tokoh utama dalam menemukan manuskrip ini yaa...Saat Anda tertarik, Anda bisa membaca novelnya sendiri.

Saya akan membedah apa saja wawasan yang ada di novel ini. 

Lalu, apa saja wawasan-wawasan yang akan Anda temukan saat berpetualang menjadi tokoh utama dalam novel ini, yuk mari kita simak bersama-sama.
Wawasan Pertama, Menceritakan bahwa dalam hidup ini tidak ada yang namanya kebetulan. Kesadaran Anda akan bangkit meluas saat menyadari peristiwa-peritiwa “kebetulan” yang terjadi dalam hidup kita. Pernahkah Anda memiliki firasat atau intuisi mengenai apa yang ingin Anda lakukan atau pada peristiwa yang hadir? Apakah hal tersebut hanya kebetulan semata atau hal itu memiliki tujuannya sendiri?

Wawasan Kedua, adalah tentang perspektif. Tentang sudut pandang. Cara bagaimana Anda memandang dunia atau kehidupan ini juga menentukan bangkit dan meluasnya kesadaran Anda atau tidak.

Wawasan Ketiga, tentang Energi. Bercerita tentang bagaimana cara Anda mendapatkan manfaat dengan cara meningkatkan energi, salah satunya dengan cara melakukan apresiasi terhadap keindahan. Ada cara praktis untuk melihat medan energi secara sederhana yang diungkap novel ini yang bisa Anda coba.

Wawasan Keempat, bercerita tentang dinamika medan energi. Tentang bagaimana manusia bersaing  dan memperebutkan energi. Manusia senantiasa berupaya meningkatkan energi mereka dengan cara berusaha secara psikologis mencuri atau mengambilnya dari orang lain. Yaitu dengan saling mengontrol dan menguasai orang lain. Bersikap manipulatif supaya menang atau mendapatkan keuntungan. Hal inilah yang menyebabkan konflik atau permasalahan. Wawasan keempat adalah pemahaman tentang melihat dunia sebagai sebuah kompetisi untuk memperebutkan energi dan kekuasaan.

Wawasan Kelima, adalah solusi dari wawasan ke empat, diterjemahkan sebagai kesadaran mistik. Kekurangan energi itu ada penyelesaian atau solusinya. Makan adalah salah satu cara untuk meningkatkan energi. Untuk mendapatkan energi secara optimal adalah dengan cara mengapresiasi makanan, bagaimana cara mengapresiasi makanan? Tentu saja dengan cara menikmatinya. Apresiasi rasa. Dan rasa adalah doa. 

Lalu, bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah terhubung dengan energi? Kebahagiaan atau kegairahan Anda jawabannya. Jika disini, pak Agung menyebutnya sebagai overflowing atau kondisi meluap.

Wawasan keenam, adalah tentang menjernihkan masa lalu, berdamai dengan masa lalu Anda. Kejernihan dalam menghadapi intimidasi dan interogasi. Bagaimana caranya? Temukan kedamaian terdalam dari diri Anda. Buku Cara Dahsyat Berdamai Dengan Pikiranmu (Agung Webe)  bisa menjadi solusi alternatif untuk hal ini. Bahkan, saya menemukan keterkaitan dari  buku CDBDP dengan 2 buku karya James Redfield ini.
 
Wawasan Ketujuh, adalah tentang pengembangan diri secara sadar, aware, waspada/terjaga terhadap segala peristiwa yang hadir, pada setiap jawaban yang diberikan oleh kehidupan. Maka kondisi terjaga/sadar/stay present adalah kondisi yang dibutuhkan untuk menerima bimbingan intuitif.

Wawasan Kedelapan, Bercerita tentang bagaimana cara untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Penghargaan dan Penghormatan adalah salah satu caranya. Juga tentang solusi tentang menghadapi orang yang memainkan "drama" pengendalian terhadap diri Anda.

Wawasan Kesembilan, adalah akhir dari novel ini yaitu bercerita tentang bagaimana cara untuk menemukan vibrasi/getaran tertinggi

Wawasan Kesepuluh, bisa Anda temukan di buku kedua, Tenth Insight. Petualangan berlanjut. Bercerita tentang petualangan Anda untuk menggagalkan sebuah proyek yang melibatkan jiwa-jiwa. Baik mereka yang masih memiliki fisik ataupun tidak. Disini Anda akan berpetualang untuk menemukan Wawasan Kesepuluh. Wawasan kesepuluh berisi tentang visi kelahiran, tujuan kenapa Anda memilih untuk terlahir kembali. Anda juga akan diajak berpetualang di dunia alam baka/akhirat, dimana neraka adalah tempat dimana kemelekatan ego dan keinginan-keinginan yang berulang, berputar terus berulangkali tanpa menyadari bahwa saat itu tubuh fisik telah tiada. Inilah yang disebut sebagai Neraka Batiniah.

Keunggulan Isi Novel
Salah satu Novel Spiritual yang dapat memperluas kesadaran yang membacanya.
Juga berisi latihan-latihan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

Kekurangan Isi Novel
Banyak kata-kata yang tidak mudah untuk diartikan atau diberikan makna, begitu banyak analogi dan membingungkan.

Saran Untuk Kedua Novel
Revisilah dengan kalimat-kalimat yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Demikian bedah 2 novel karya James Redfield. Semoga bermanfaat yaah.


Catatan: bedah buku ini diambil dari acara bedah buku oleh Allen Kristiyono di grup WA SoulJourneyMe.
Mahir Jualan Online

Tips dan Trik Bisnis dan Jualan Online Agar Omset Melesat. Profit bikin Bahagia. Like dan temukan kabar BARU dan Ter-Update di Fanspage Mahir Jualan Online

Bedah Buku: Novel Celestine Propechy & Tenth Insight Karya James Redfield 4.5 5 Allen Kristiyono Monday, February 4, 2019 Oleh: Allen Kristiyono Sebelum kita masuk ke inti bedah buku novel Celestine Propechy   dan Tenth Insight , alangkah lebih baiknya k...


No comments:

Post a Comment

Back to top

×